Halaman

Senin, 29 Oktober 2012

Kebaikan Hati Raisa dan kak Elza


"Huaaam... ah, sudah jam 05.00, aku harus shalt subuh dulu... setelah itu mandi," kata Raisa yang baru bangun dari tidurnya. Jam 05.30... "sudah selesai, aku mau makan dulu saja ahh..." kata Raisa. Raisa pun turun ke lantai bawah untuk segera makan dan minum susu agar tubuhnya tetap sehat.

"Ray, kamu minum susu dulu gih!" suruh kak Elza. Oh ya, kebetulan mama dan papa Raisa sedang pergi ke Paris, ada pekerjaan untuk mereka. Glek..glek... lima detik susu sudah habis..."Ahhh....enak." kata Raisa. "Oh ya, kak, kakak kok nggak kuliah?" tanya Raisa. "Iya, kenapa ya, kampus kakak libur terus. kakak juga bingung. Tapi, enak, jadi kakak nggak usah bangun pagi-pagi lagi.." kata kak Elza.
"Huh... masih lama di jemputnya, aku mau nonton TV dulu ya kak." kata Raisa. "Wah,,,, ada anak tidak bisa sekolah. Kasihan sekali, aku mau membantu ah.." kata Raisa. "Kamu kenapa sih dek? kok ngomong sendiri?" tanya kak Elza. "Hmmm... nanti ya pulang sekolah, makanya kakak harus jemput aku jam 15.00! Kalau mau tau!" kata Raisa. "Oke, nanti tunggu kakak ya..."
Jam 07.00...  jemputan Raisa sudah datang, saatnya berangkat sekolah... sepanjang perjalanan, Raisa melihat rumah-rumah gubuk yang sudah mau roboh, dan anak-anak jalanan. Wah,,, mereka kasihan sekali, jika tidak ada yang mau membantu, bagaimana ya nasib mereka? pikir Raisa. "Eh, Ran, lihat deh, anak yang sedang mengemis itu, kasihan sekali lho.." kata Raisa. "Itu mah, biasa, namanya juga anak jalanan." sombong Rani. "Grrhhh.... ishh..."  gerutu Raisa. Akhirnya sampai juga di sekolah.
Teng...Teng...Teng...
Pelajaran pertama, yaitu PPKN akan segera berlangsung. Saat miss Wilda datang ketua kelas, Virya, langsung mempersiapkan teman-temannya. "Stan Up Please..." Semua anak berdiri. "Give assalam!" perintah Virya. "Assalamualaikum' warahmatullahi wabarakatuh!" semua anak mengucapkan salam. Setelah itu, guru menjawab, "Wa' alaikum salam warah matullahi wabarakatuh,". "Sit down please..." semua anak pun duduk.
"Anak-anak, siapa yang nonton berita tadi pagi? tepatnya di TVindonesia?" tanya miss Wilda. "Em..saya miss!" kata Raisa mengacungkan tangan. "Iya, baik, kenapa ya, masih ada orang miskin? Hayoo..." lalu, Raisa menjawab, "Karena, itulah miss, pemerintah tidak peduli akan rakyatnya yang terlantar, tidak memiliki rumah, pakaian, makanan, dan uang. Apalagi, mereka tidak berpendidikan." kata Raisa. "Lebayy banget sih Sa, biarin aja kali mereka seperti itu, lagian, siapa suruh mereka miskin. Ya ga, Fit, Mau?" kata Rani, "Iya, benar sekali!" kata Fitri dan Maura.
"Shutt...diam! Rani, kita tidak boleh seperti itu! Mereka kan juga manusia. Nah, sekarang, miss minta kalian tuliskan tentang perasaaan kalian kepada mereka diluar sana." kata miss Wilda.
Semua pun selesai. Ada yang tidak setuju, ada yang membiarkan mereka  terlantar, yaitu mereka Rani, Fitri dan Maura.
Pulang sekolah...
Raisa di jemput oleh kak Elza. Lalu, mereka pergi ke sebuah tempat. "Lho, kamu mau beli martabak?" tanya kak Elza. "Sudah, kakak diam saja!" kata kak Elza. Saat di mobil... "Hm...kakak laper, bagi dong!" pinta kak Elza. "Eiiiiiits! Gak boleh!" kata Raisa.
"Huh! Pelit," kata kak Elza. "Ehhh....kak kelewatan! kita harus balik arah ke sana!" kata Raisa. "Emang kita mau kemana si Sa? Mau ke kolong jembatan apa!?" kata kak Elza. "Iya, yuk muter lagi!" kata Raisa.
"Ke kolong jembatan???" kata kak Elza bingung. "Ikuti saja!" Mereka pun sampai. di kolong jembatan, dilihatnya banyak anak yang sedang bercanda, tetapi pakaiannya lusuh, kotor, compang-camping, dan tidak teratur. "Lah? kita mau ngapain?" tanya kak Elza. "Aku, mau memberi makanan ini ke mereka. Mereka kan kasihan, dan aku ingin mengajarkan mereka." kata Raisa.
"Oooh... ya sudah, kakak  juga mau!" kata kak Elza. Mereka pun engajarkan anak-anak itu. Tak terasa air mata kak Elza dan Raisa menetes. "Hiks,,, kalian pintar ya," kata kak Elza menahan tangis. Akhirnya selesailah ceritanya di sini. Mereka sangat baik hati.
P3Z4N: Ambilah sifat dari Kak Elza dan Raisa. Dan buang jauh-jauh sifat Rani,  Fitri dan Maura yang sombong dan enggan membantu orang yang tidak mampu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar